Kecemasan jiwa
selalu menempati posisi puncak di antara beberapa penyakit masa kini. Buku-buku
dan penelitian-penelitian yang membahas tema ini sudah banyak. Meskipun begitu,
fenomena kecemasan ini terus berlangsung.
Islam telah
mengatasi persoalan ini dengan antisipasi penyembuhan yang telah dikenal sejak
lebih dari empat belas abad yang lalu. Berikut ini adalah beberapa kiat Islam
dalam membangun sikap positive thinking sehingga kita terhindar dari
kecemasanjiwa.
·
1. Luruskan
Pikiran Anda
Allah berfirman, "Sesungguhnya Allah
tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada
pada diri mereka sendiri" (ar-Ra'd: 11)
Hidup Anda tentu merupakan hasil berpikir Anda. Oleh karena itu,
dengan kapasitas Anda, Anda dapat mengubah jalan hidup Anda dengan cara
mengubah jalan berpikir Anda. Dengan
kapasitas Anda pula, Anda bisa sakit atau juga menikmati sehat.
·
2. Hilangkan
Penyakit Hati
Sering kali, kita sendirilah yang membuat rasa
cemas terjadi pada diri kita. Juga kita sendiri yang memilih terjadinya
kesusahan dan kesedihan. Bahkan lebih dari itu, mungkin ada di antara kita yang
menyiksa diri dengan penyakit hati pada diri kita. Penyakit ini tentu bukan
karena virus atau sejenis mikroba, akan tetapi penyakit akibat adanya kerusakan
pikiran kita dan akibat sedikitnya iman kita kepada Allah swt..
·
3. Cintailah
Orang Lain Seperti Mencintai Diri Sendiri
Ini bukan sekadar nasihat dan bukan sekadar
kata-kata hikmah. Ini merupakan obat jiwa dari sekian banyak penyakit jiwa yang
ada. Ini juga merupakan hukum untuk membawa kebahagiaan bagi jiwa manusia,
bahkan sesungguhnya, perkataan ini merupakan ucapan manusia pilihan, yaitu Nabi
Muhammad saw..
Merupakan hal yang sangat penting jika kita
memegang teguh sabda di atas karena jiwa manusia akan menjadi baik bila
berpegangan dengan perkataan ini. Keimanan seseorang tidak akan sempurna
kecuali dengan menjalankan makna perkataan ini. Rasulullah saw. bersabda,
"Salah seorang dari kalian tidak
dikatakan beriman, hingga mencintai
saudaranya seperti halnya mencintainya dirinya
sendiri." (Muttafaq 'alaih)
· 4. Jangan
Sedih dengan Masa Lalu, Pikirkan Masa Kini
Anas r.a. berkata Rasulullah saw. bersabda,
"Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari
kesusahan dan kesedihan. Dan aku
berlindung kepada-Mu dari perasaan lemah dan
malas, dari rasa takut dan
bakhil, dari terjepit oleh utang dan
penguasaan orang-orang." (HR Bukhari
dan Muslim)
Adanya perasaan sedih karena masa lalu, juga
karena mengingat peristiwa masa lalu yang tidak mungkin kembali lagi merupakan
suatu kelemahan yang akan menjadikan seseorang merasa terus terbelenggu dan
hanya akan menjadikannya lemah dan tak berdaya.
Wallahu a'lam
bish-shawwab
By: yasrink.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar